Sabtu, 18 Mei 2013

Keajaiban Al-Quran Buktikan Sidik Jari Sebagai Identitas


بسم االلهالرحمن اارحيم


YPI-Mutmainatul Ardhi - Subhanallah, Inilah Mukjizat Al-Quran Tentang Cap Jari sebagai IdentitasSetiap orang, termasuk mereka yang lahir kembar, memiliki pola cap jari yang khas dan berbeda di antara satu sama lain. Itulah sebabnya, cap jadi menjadi tanda pengenal manusia untuk membedakan seseorang dengan orang lain.

Menurut Harun Yahya, sistem pengkodean ini dapat disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan sekarang ini. Penekanan pada cap jari mempunyai makna sangat khusus.
Mengapa? Menurut Harun Yahya, hal itu disebabkan cap jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki seri atau tanda cap jari yang unik dan berbeda dari orang lain.
Itulah sebabnya mengapa cap jari digunakan sebagai kode identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan di seluruh dunia. Keunikan cap jari ini baru ditemui pada akhir abad ke-19 M.

Sebelumnya, orang menghargai cap jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al-Quran, Allah merujuk kepada cap jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting cap jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.
Pada abad ke-7 M, Al-Quran telah menyebutkan bahwa cap jari menjadi tanda pengenal manusia. Dalam Al-Quran disebutkan mudah bagi Allah untuk menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang cap jari manusia secara khusus ditekankan dalam sebuah ayat.

Simaklah surah Al-Qiyamah ayat 3-4:
“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali) ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (Al-Quran, 75:3-4).

Sungguh Al-Quran adalah firman Allah yang Maha Benar.
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.

Follow us: @MtmainatulArdhi on Twitter | mutmainatul.ardhi09 on Facebook

Penanaman Nilai Akhlak dan Moral Pada Anak


بسم االلهالرحمن اارحيم


Mutmainatul Ardhi - Betapa mirisnya wajah Indonesia yang hampir tiap hari disajikan televisi melalui siaran berita, seperti kasus pemerkosaan, tawuran, dan tindakan-tindakan kriminal yang seringkali menyebabkan jatuhnya korban, baik itu korban luka-luka hingga berujung kematian.
Yang membuat lebih miris dari semua itu adalah usia para pelaku yang masih berstatus pelajar. Bahkan banyak di antara mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Terbesit banyak pertanyaan dalam benak kita, “Ada apa dengan anak bangsa ini?” Marilah kita sebagai orang tua dan guru yang hakikatnya sama-sama berperan sebagai pendidik untuk merenungkan sejenak masalah ini hingga akhirnya tumbuh kepedulian tuk merubah wajah anak negeri.

Setiap anak yang tumbuh dan berkembang, sebelum ia mengalami proses pendidikan di sekolah, sejatinya berasal dari rumah tempat ia menjalani hari-harinya bersama keluarga. Karena itu orangtualah yang memegang peran yang sangat penting dalam hal pendidikan anak, walaupun ada beberapa kondisi yang menyebabkan anak tidak bisa mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, seperti anak yatim piatu semenjak lahir, anak yang dibuang oleh orang tuanya dll. Tetapi dalam kondisi normal, orang tua merupakan pendidik anak yang pertama dan utama.
Bahkan dalam Al-Qur’an serta Sunnah banyak sekali ditegaskan tentang pentingnya mendidik anak bagi para orang tua. Anak yang terdidik dengan baik oleh orang tuanya akan tumbuh menjadi anak yang pandai menjaga dirinya dari pengaruh buruk lingkungan, karena ia telah dibekali oleh ilmu tentang hidup dan kehidupan yang di dalamnya terdapat ilmu yang paling bermanfaat yaitu ilmu agama.

Banyak sekali sekolah-sekolah yang memfasilitasi kita untuk menjadi seperti apa yang kita cita-citakan walaupun tidak selalu terwujudkan, ingin menjadi dokter ada sekolahnya, ingin menjadi guru juga ada sekolahnya begitupun dengan Profesi lain.
Tetapi adakah sekolah untuk menjadi orang tua? Padahal setinggi apapun karier kita dalam profesi tertentu, sejatinya kita akan tetap menjalani fitrah yang sama yaitu menjadi orang tua, walaupun tidak semua orang ditakdirkan Allah SWT untuk dapat memiliki anak, maka bersyukurlah bagi kita yang diamanahi Allah SWT anak-anak yang menjadi penyejuk mata dan harapan di masa yang akan datang.

Setiap orang tua harus senantiasa belajar tentang ilmu mendidik anak karena tidak ada Sekolah khusus untuk menjadi orang tua. Tetapi banyak sekali yang dapat memfasilitasi hal itu jika kita bersungguh-sungguh ingin belajar menjadi orang tua yang baik, terutama di zaman ini dimana perkembangan ilmu dan teknologi begitu cepat dan mampu menembus ruang dan waktu.
Orang tua yang memiliki bekal ilmu dalam mendidik anak akan sadar tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini bahkan sejak anak masih berada di dalam rahim ibu, bahkan menurut penelitian, kondisi ibu saat hamil sangat mempengaruhi akhlak anak, bila ibu mampu menjaga diri dari makanan-makanan yang tidak halal dan juga perilaku-perilaku yang tidak terpuji Insya Allah anak yang lahir akan menjadi anak yang sholeh. Karena tidak ada bayi yang terlahir kecuali suci, namun ia mencontoh dari orang tua, tontonan televisi/media, guru dan lingkungan pergaulannya.

Peran Ayah

Selain faktor kondisi ibu, ada hal lain yang tak kalah pentingnya dalam pendidikan anak sejak dini yaitu peran ayah yang merupakan patner ibu dalam membentuk generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. Sejak anak masih berada dalam kandungan, peran suami dalam memberi dukungan serta kasih sayang pada istrinya dapat mempengaruhi kondisi kehamilan, bayi yang berada dalam kandungan ibu pun harus diajak berinteraksi oleh ayah dan ibunya sebagai tahap awal dalam mendidik anak. Selain itu memperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an juga terbukti dapat meningkatkan kecerdasan anak terutama kecerdasan emosi dan spiritual.

Dalam program Make Indonesia Strong from Home, seorang pemerhati anak yang biasa di panggil Ayah Edy, mengajak kita untuk membentuk masyarakat yang beradab dengan dimulai dari rumah kita masing-masing, dengan cara mendidik diri kita untuk menjadi orang tua yang dapat mendidik anak-anak kita secara benar, menjalankan kewajiban-kewajiban kita sebagai orang tua dan memberikan apa yang menjadi hak anak-anak kita. Ternyata banyak sekali faktor yang menyebabkan terjadinya masalah-masalah anak diantaranya kondisi rumah yang tidak harmonis dimana orang tua mereka tidak dapat menjadi tempat yang nyaman bagi mereka untuk mereka berbagi rasa. Bahkan tidak jarang dari mereka yang mendapat kekerasan dari orangtuanya baik itu secara fisik maupun secara psikis dan lebih memprihatinkan lagi diantara mereka pun mendapatkan kekerasan seksual dari orangtuanya.

Hal-hal itulah yang membuat karakter mereka menjadi cenderung senang berbuat kekerasan, karena merekapun dibesarkan dengan kekerasan, jadi ada semacam pelampiasan di mana mungkin mereka tidak dapat melampiaskannya kepada orang tua yang telah memperlakukan mereka dengan kekerasan maka mereka melampiaskannya kepada orang lain. Padahal Rasulullah adalah manusia yang bersikap lemah lembut terutama pada anak-anak.
Kekerasan yang di terima anak dari orang tuanya di rumah dapat menjatuhkan harga diri anak sehingga membuat mereka mencari penghargaan dari lingkungan di luar rumah terutama dari teman-teman. Mereka menjadi pribadi yang rapuh dan labil, mudah terpengaruh dan melakukan apapun agar mendapatkan pengakuan akan eksistensi mereka.
Merokok agar dibilang hebat, bergabung dengan sebuah komunitas agar dibilang gaul, berpenampilan aneh agar di bilang trendy, hingga terjerumus dalam narkoba yang dianggap dapat membuat segala masalah mereka menjadi hilang, dan pergaulan bebas untuk mencari kasih sayang yang tidak mereka dapatkan di rumah kemudian akhirnya berzina untuk mendapatkan kenikmatan sesaat. Naudzubillah.

Lingkungan yang buruk membentuk anak menjadi seorang yang berkarakter buruk, menyelesaikan masalah dengan kekerasan, dan dengan kekerasan mereka menganggap masalah akan selesai padahal kekerasan yang dilakukan akan menimbulkan kekerasan yang lain.
Sebagai contoh adalah kasus tawuran yang sekarang ini marak terjadi, kebanyakan pemicunya adalah kekerasan yang dilakukan baik itu berupa bullying yang diterima oleh seseorang baik itu berupa ejekan, hinaan, maupun kekerasan fisik yang berujung timbulnya rasa solidaritas dari komunitas orang itu untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang dilakukan pada teman mereka kemudian terjadilah penyerangan yang selalu berkelanjutan. Andai mereka tahu bahwa kekerasan tidak pernah dapat menyelasaikan masalah bahkan hanya membuat masalah yang baru.

Sumber: http://www.dakwatuna.com .
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.

Permintaan Frank Ribery, Munchen Bersedia Bangun Masjid


بسم االلهالرحمن اارحيم


Munchen. Manajemen klub telah mengumumkan persetujuan mereka terhadap permintaan yang di ajukan oleh bintang Bayern, Frank Ribery, tentang pembangunan masjid bagi pemain muslim untuk bisa melaksanakan shalat lima waktu.

Tentu saja berita gembira ini membuat pemain muslim di klub Jerman Bayern Munchen akhirnya bisa bernafas lega, karena impian mereka untuk memiliki sebuah masjid di stadion Allianz Arena tercapai, hal tersebut agar mereka dapat melaksanakan shalat wajib tepat waktu.

Manajemen klub berjuluk The Bavarian memutuskan untuk membangun sebuah masjid yang memberikan tempat bagi para pemain dan para fans muslim untuk melaksanakan shalat.

Tidak hanya itu pihak manajemen rencananya juga akan menunjuk seorang imam masjid serta membangun perpustakaan Islam yang cukup besar sebagaimana dilansir oleh situs Maroko, el-botola.com.

Menurut situs ini, Manajemen klub akan menanggung 85% dari biaya pembangunan masjid dan sisanya akan di tanggung oleh para pemain dan para fans. Pembangunan masjid bagi para pemain ini bukanlah hal yang pertama, sebelumnya Newcastle United juga telah mengabulkan permintaan para pemain Muslim untuk membangun masjid sebagai tempat mereka melaksanakan shalat.
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.

Follow us: @MtmainatulArdhi on Twitter | mutmainatul.ardhi09 on Facebook

Rabu, 10 April 2013

Website Resmi Yayasan Mutmainatul Ardhi


بسم االلهالرحمن اارحيم


Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita semua. Pertama-tama kami ucapkan Selamat Datang di website resmi Yayasan Mutmainatul Ardhi (YAMA).

Kami keluarga besar yayasan Mutmainatul Ardhi (YAMA) merasa bersyukur, karena atas izin dan ridho Allah SWT kami dapat menyediakan website ini. Semoga dengan kehadiran Website ini diharapkan mampu memberi warna pada dunia pendidikan, mulai dari transparansi publik, informasi pendidikan tentang kegiatan belajar dan mengajar serta informasi lain yang relevan dengan perkembangan pendidikan khususnya di sekolah Mutmainatul Ardhi, sekaligus memberikan informasi sekilas tentang Yayasan Mutmainatul Ardhi sebagai lembaga pendidikan dengan lingkungan pendidikan yang Islami.

Semoga hal ini akan memberi kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh keluarga besar Yayasan Mutmainatul Ardhi, stake holder maupun khalayak umum lainnya yang memiliki komitmen terhadap dunia pendidikan untuk memanfaatkan media ini sebagai sarana penyampaian/memperoleh informasi tentang Yayasan Mutmainatul Ardhi.
Akhirnya, kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Anda yang telah berkenan mengunjungi dan berpartisipasi aktif terhadap website kami.
Wassalamu’alaikum Wr . Wb.

Rabu, 13 Maret 2013

19 Tahun dikubur Jasadnya Masih Utuh



( HIKMAH ) JASADNYA MASIH UTUH, AHLI SHODAQOH SEMASA HIDUPNYA

Warga Ciomas Bogor dihebohkan dengan utuhnya Triyani binti Kartomulyo, seorang wanita ahli shadaqah yang sudah 19 tahun dikubur. Jasad dan kain kafannya masih utuh tanpa menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu penutup makam sudah hancur menjadi tanah. Keajaiban itu terungkap saat penggalian makam almarhumah di TPU Kampung Bubulak RT 1/Rw 09, Desa Laladon, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, pada Kamis pagi (14/2/2013). Pembongkaran makam Triyani itu dilakukan anak-anak almarhumah untuk memindahkan jasad almarhumah ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di samping makam suami almarhumah.

“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak,” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.

Pemindahan itu sendiri dilatari oleh keadaan kompleks makam Triyani yang makin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, beberapa makam sudah hanyut dan rusak.

“Rencananya memang mau dipindahkan daripada makamnya rusak,” kata Nanang Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa jenazahnya hanyut. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita sepakat pindahin ke Purwodadi,” tambahnya.

...Ibu dermawan dan suka membagikan dagangannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Pengemis dan gelandangan, sering dikasih makan kalau lewat depan warung...

Usai digali, jenazah Triyani disemayamkan di rumah Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor. Spontan, rumah Teguh pun kebanjiran tamu yang ingin berkunjung dan melihat keajaiban itu dari dekat.

Di rumah ini, jenazah yang meninggal pada 20 Juni 1994 ini dibaringkan di atas tikar plastik. Tampak kain kafannya masih utuh membungkus jasad almarhumah, meski warnanya telah memudar dan bercampur tanah. Yang membuat warga takjub, pada jasad almarhumah masih menempel daging dan kulit, walau terlihat mengecil. Warga semakin heran, karena jasad ini tidak mengeluarkan bau menyengat - Yama

( Sumber )
http://idc.voa-islam.com/read/idc/116/keajaiban-shadaqah-19-tahun-dikubur-jasad-triyani-masih-utuh/

Sahabat Facebook

YPI Mutmainatul Ardhi